Lima belas
abad yang lalu Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam telah memperingatkan kita bahwa
akan datang suatu masa dimana badai fitnah akan menyelimuti dunia sehingga
mengancam iman kaum muslimin. Dan badai fitnah itu menjadikan dunia sedemikian
gelapnya sehingga seorang muslim rela menjual agamanya yang mahal demi meraih
kesenangan dunia yang murah. Sungguh suatu tindakan hina dan berbahaya.
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
بَادِرُوا فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ
مُؤْمِنًا وَيُمْسِيكَافِرًا وَيُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ
كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنْ الدُّنْيَا
Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Bersegeralah beramal sebelum
datangnya fitnah seperti sepenggalan malam yang gelap gulita, seorang laki-laki
diwaktu pagi masih mukmin dan diwaktu sore telah menjadi kafir, dan diwaktu
sore masih beriman dan paginya menjadi kafir, ia menjual agamanya dengan
kesenangan dunia." (AHMAD - 8493)
Sadarkah
kita bahwa salah satu perkara penting yang sering diabaikan oleh ummat Islam
dewasa ini ialah betapa terancamnya eksistensi iman kita? Sadarkah kita bahwa aneka
serangan al-ghazwu al-fikri (perang pemikiran atau the
battle of hearts and minds) secara sistematis berlangsung setiap
hari merongrong keutuhan iman diri, anak dan isteri kita? Kian hari kian terasa
betapa zaman yang sedang kita jalani dewasa ini merupakan potongan zaman yang sarat
dengan fitnah. Inilah zaman yang telah di-nubuwwah-kan
oleh Rasulullah Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa sallam dalam haditsnya yang berbunyi:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوشِكُ
الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى
قَصْعَتِهَا فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ
قَالَ بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ
السَّيْلِ
وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمْ الْمَهَابَةَ
مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمْ الْوَهْنَ فَقَالَ قَائِلٌ
يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهْنُ قَالَ حُبُّ الدُّنْيَا
وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ
Bersabda
Rasulullah shollallahu
’alaih wa sallam “Hampir tiba
masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan
hidangannya.” Maka
seseorang bertanya: ”Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” ”Bahkan kalian
banyak, namun kalian seperti buih mengapung. Dan Allah telah mencabut rasa
gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menanamkan dalam
hati kalian penyakit Al-Wahan.” Seseorang bertanya: ”Ya Rasulullah, apakah
Al-Wahan itu?” Nabishollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Cinta dunia dan takut akan
kematian.” (HR Abu Dawud)
الله أكبر
الله أكبر الله أكبر و لله الحمد
Penyakit Al-Wahan alias ”Cinta dunia dan takut akan kematian” cukup hebat mendominasi ummat
Islam dewasa ini. Penyakit ini muncul dikarenakan hebatnya pengaruh pemimpin
dunia global dewasa ini yang terdiri dari kaum kuffar yang tidak faham apapun soal perkara
kehidupan akhirat. Mereka memang sangat canggih dalam menguasai berbagai lini
kehidupan menyangkut urusan lahiriah-materialistik kehidupan dunia. Namun soal
kehidupan sejati di akhirat kelak, mereka sangatlah lalai dan tidak peduli
bahkan tidak mempercayainya. Dunia secara global dewasa ini sedang dikendalikan
oleh bangsa Ruum (Romawi) alias Barat Eropa-Amerika.
Dan Allah menggambarkan peradaban Romawi kafir di dalam surah Ar-Ruum sebagai
berikut:
يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ
الْآَخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ
“Mereka
hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang
(kehidupan) akhirat adalah lalai.” (QS Ar-Ruum ayat 7)
Para
pemimpin global bangsa Romawi Modern ini dengan gencar, sistematis dan penuh
kesungguhan berusaha keras mensosialisasikan faham materialisme dan sekularismeyang menjadi
falsafah hidup mereka kepada segenap penduduk planet bumi. Tanpa kecuali ummat
Islam di dalamnya. Dengan
segenap sarana dan prasarana yang dimiliki mereka berusaha menjadikan setiap
orang yakin bahwa hanya dengan menimbun materi-lah kebahagiaan bakal diperoleh.
Hanya dengan memisahkan urusan dunia dari nilai-nilai agama atau keimanan-lah
manusia akan mencapai kebebasan sejati.
Artinya,
mereka berusaha menularkan nilai-nilai kekufuran yang ada dalam diri mereka
kepada siapa saja, termasuk kita yang asalnya beriman. Sehingga tidak sedikit
kaum muslimin di berbagai belahan dunia mulai mengekor kepada pandangan hidup
kaum kuffar pemimpin global dunia dewasa ini. Persis sebagaimana diprediksikan
oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ
شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِي
جُحْرِ ضَبٍّ
لَاتَّبَعْتُمُوهُمْ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ
وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sungguh, kalian benar-benar akan
mengikuti tradisi/kebiasaan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal
dan sehasta demi sehasta, sehingga sekiranya mereka masuk ke dalam lubang
biawak-pun kalian pasti akan mengikuti mereka." Kami bertanya; "Wahai
Rasulullah, apakah mereka itu kaum Yahudi dan Nasrani?" Beliau menjawab:
"Siapa lagi kalau bukan mereka."(MUSLIM - 4822)
Kepemimpinan
barat atas dunia modern dewasa ini jelas mencerminkan dominasi the
Judeo-Christian Civilization (peradaban
Yahudi-Nasrani) atas ummat manusia, termasuk ummat Islam di dalamnya. Sehingga
tidak sedikit kaum muslimin yang terjangkiti virus ”taqlid” mengekor kepada
tradisi dan jalan hidup mereka. Kita bukan sekedar mempermasalahkan
maslah-masalah ringan seperti Birthday Party (pesta ulang tahun) atau
Valentine’s Day. Namun yang kita prihatinkan betapa negeri-negeri muslim telah
mengekor kepada mereka dalam berbagai tata kehidupan seperti sistem hukum,
politik, ekonomi, budaya, pendidikan dan lain sebagainya. Allah SWT bahkan me-warning kita bahwa inilah karakter dasar kaum
Yahudi dan Nasrani.
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلا النَّصَارَى حَتَّى
تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ
Orang-orang
Yahudi dan Nasrani sekali-kali tidak akan senang kepada kamu hingga kamu
mengikuti millah (tradisi/jalan hidup/agama) mereka. (QS Al-Baqarah 120)
Sungguh
ironis menyaksikan bagaimana satu setengah miliar lebih kaum muslimin sedunia
bisa menjadi korban sebuah peradaban yang terputus dari petunjuk Allah.
Bagaimana mungkin suatu ummat yang memiliki Kitabullah Al-Qur’an yang Allah
jamin kebenaran dan keasliannya dapat diarahkan oleh ummat-ummat yang Kitab
Sucinya –yakni Taurat dan Injil- telah mengalami kontaminasi dan manipulasi di
sana-sini?
Allah secara
jelas-tegas memperingatkan Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa sallamdan
kita ummat Islam siapa sesungguhnya kaum Yahudi ini:
لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ آَمَنُوا
الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا
”Sesungguhnya
kamu (Muhammad) dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap
orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (QS
Al-Maidah ayat 82)
Bisa anda
bayangkan bagaimana suatu kaum yang paling keras permusuhannya kepada
orang-orang beriman akan bertingkah laku bilamana mereka memiliki kontrol atas
segenap lini kehidupan. Baik itu ideologi, politik, ekonomi, perdagangan,
keuangan, sosial, budaya, pendidikan, mass-media, hukum, militer dan pertahanan
keamanan semuanya berada di bawah pengaruh dan kendali kaum Yahudi dewasa ini.
Hasilnya
berupa berdirinya suatu peradaban modern yang disebut oleh Ahmad Thomson
-seorang penulis muslim asal Inggris- sebagai sebuah Sistem Dajjal. Yaitu
sebuah mega-proyek Tatanan Dunia Baru (baca: New World Order) yang memang
sengaja dirancang demi menyambut kedatangan pemimpin yang mereka
nanti-nantikan, yaitu si ”mata tunggal” Ad-Dajjal. Para pemimpin kafir skala
global dewasa ini memang sengaja mempersiapkan sebuah tatanan kehidupan modern
sebagai bentuk persembahan mereka kepada Ad-Dajjal yang mereka yakini bakal
senang dan ridho terhadap usaha mega-proyek ini. Persis sebagaimana mereka
tulis dalam bahasa Latin di atas The Great Seal dalam lembaran uang kertas satu
dollar Amerika Serikat, yaitu Annuit Coeptis yang berarti He
(God/The Eye/Providence) has favored our undertakings = Semoga Dia (Tuhan/Si
Mata Tunggal/Yang Mencukupi) merestui usaha kami.
Jangan-jangan
inilah zaman dimana badai fitnah yang muncul akan bermuara kepada hadirnya
fitnah paling dahsyat, yaitu fitnah Ad-Dajjal.
ذُكِرَ الدَّجَّالُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ لَأَنَا لَفِتْنَةُ بَعْضِكُمْ
أَخْوَفُ عِنْدِي مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ وَلَنْ يَنْجُوَ
أَحَدٌ مِمَّا قَبْلَهَا إِلَّا نَجَا مِنْهَا
وَمَا صُنِعَتْ فِتْنَةٌ مُنْذُ كَانَتْ الدُّنْيَا صَغِيرَةٌ
وَلَا كَبِيرَةٌ إِلَّا لِفِتْنَةِ الدَّجَّالِ
Suatu ketika
ihwal Dajjal dibicarakan di hadapan Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallamKemudian
beliau bersabda: ”Sungguh fitnah yang terjadi di antara kalian lebih aku takuti
dari fitnah Ad-Dajjal, dan tidak ada orang yang dapat selamat dari rangkaian
fitnah sebelum fitnah Dajjal melainkan akan selamat pula dari fitnah (Dajjal).
Dan tiada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia ini –baik kecil ataupun besar-
kecuali dalam rangka menjemput fitnah Ad-Dajjal.”(HR Ahmad)
Banyak
hadits Nabi Shollallahu ‘alaihi wa sallam yang berbicara mengenai era
badai fitnah di Akhir Zaman ternyata sangat cocok menggambarkan keadaan dunia
modern dewasa ini. Di antaranya dalam aspek penyimpangan hukum dan melemahnya
semangat beribadah ummat:
َليُنْقَضَنَّ عُرَى الْإِسْلَامِ عُرْوَةً عُرْوَةً فَكُلَّمَا
انْتَقَضَتْ عُرْوَةٌ
تَشَبَّثَ النَّاسُ بِالَّتِي تَلِيهَا وَأَوَّلُهُنَّ نَقْضًا
الْحُكْمُ وَآخِرُهُنَّ الصَّلَاةُ
“Sungguh
akan terurai ikatan Islam simpul demi simpul. Setiap satu simpul terlepas maka
manusia akan bergantung pada simpul berikutnya. Yang paling awal terurai
adalah simpul hukum dan yang paling akhir adalah simpul shalat,” (HR Ahmad 21139).
Segenap
negeri muslim hari ini lebih bangga dan percaya diri menerapkan hukum produk
manusia daripada kembali kepada hukum Allah, hukum Islam, hukum berdasarkan
Al-Qur’an. Bahkan kebanyakan muslim merasa alergi dengan gagasan penerapan
syariat Islam. Kadang dengan ringannya dia berkomentar: ”Apa,
memberlakukan hukum Islam?! Iih serem...!” Padahal Allah dengan tegas menyebut
mereka yang menolak hukum Allah dan RasulNya sebagai kaum munafik...!
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا إِلَى مَا أَنْزَلَ اللَّهُ
وَإِلَى الرَّسُولِ
رَأَيْتَ الْمُنَافِقِينَ يَصُدُّونَ عَنْكَ صُدُودًا
“Apabila
dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah
telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang
munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.” (QS
An-Nisa 60)
Dalam aspek
keilmuan dan pendidikan:
إِنَّ بَيْنَ يَدَيْ السَّاعَةِ لَأَيَّامًا يَنْزِلُ فِيهَا
الْجَهْلُ وَيُرْفَعُ فِيهَا الْعِلْمُ
Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam bersabda; "Menjelang kiamat terjadi, terdapat
hari-hari yang ketika itu banyak kebodohan dan ilmu (agama) diangkat."
(BUKHARI - 6538)
Di masa ini
kita seringkali disajikan melalui TV gagasan-gagasan tidak bermutu dari
kalangan yang memang tidak berilmu sedangkan orang yang benar-benar berilmu
justeru hampir tidak pernah ditampilkan.
Dalam aspek
ekonomi dan keuangan:
لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يَبْقَى مِنْهُمْ أَحَدٌ
إِلَّا آكِلُ الرِّبَا فَمَنْ لَمْ يَأْكُلْ أَصَابَهُ مِنْ
غُبَارِهِ
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Benar-benar akan datang kepada
manusia suatu zaman, tidak seorang pun dari mereka kecuali akan memakan riba. Dan barangsiapa tidak memakannya, maka ia
akan terkena debunya." (IBNU MAJAH - 2269)
Bukan
rahasia lagi bahwa sistem ekonomi ribawi mendominasi dunia dewasa ini. Padahal
Allah dengan tegas mengancam akibat yang bakal terjadi jika kaum yang mengaku
beriman turut menikmati riba yang masih disimpannya.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا
بَقِيَ مِنَ الرِّبَا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا فَأْذَنُوا بِحَرْبٍ مِنَ اللَّهِ
وَرَسُولِهِ
Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba
(yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan
(meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan
memerangimu. (QS Al-Baqarah 278-279)
Dalam aspek
perdagangan dan mata pencaharian:
لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَا يُبَالِي الْمَرْءُ
بِمَا أَخَذَ مِنْ الْمَالِ بِحَلَالٍ أَوْ بِحَرَامٍ
Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Sungguh akan datang pada manusia suatu
masa, seseorang tidak perduli lagi dari mana harta yang diperolehnya, (apakah
dengan cara) halal atau haram." (AHMAD - 9247)
Dalam aspek
budaya dan moralitas:
مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا … وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ
عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ
مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا
يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ
وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ
مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada dua golongan penduduk neraka
yang keduanya belum pernah aku lihat: … (2) Wanita-wanita berpakaian, tetapi sama
juga dengan bertelanjang (karena pakaiannya terlalu minim, terlalu tipis atau
tembus pandang, terlalu ketat, atau pakaian yang merangsang pria karena
sebagian auratnya terbuka), berjalan dengan berlenggok-lenggok, mudah dirayu
atau suka merayu, rambut mereka (disasak) bagaikan punuk unta. Wanita-wanita
tersebut tidak dapat masuk surga, bahkan tidak dapat mencium aroma surga. Padahal aroma surga itu dapat tercium dari
begini dan begini." (MUSLIM -
3971)
Dalam aspek
politik dan kepemimpinan:
سَتَكُونُ أُمَرَاءُ فَتَعْرِفُونَ وَتُنْكِرُونَ فَمَنْ عَرَفَ
بَرِئَ
وَمَنْ أَنْكَرَ سَلِمَ وَلَكِنْ مَنْ رَضِيَ وَتَابَعَ
Rasulullah shollallahu’alaih wa sallam bersabda: “Akan muncul pemimpin-pemimpin
yang kalian kenal, tetapi kalian tidak menyetujuinya. Orang yang membencinya
akan terbebaskan (dari tanggungan dosa). Orang yang tidak menyetujuinya akan
selamat.Orang yang rela dan mematuhinya tidak terbebaskan(dari tanggungan
dosa).”(MUSLIM 3445)
Badai fitnah
telah menyebabkan banyak muslim begitu saja mematuhi para pemimpin yang tidak
berpedoman kepada petunjuk Allah dan RasulNya. Bahkan mereka malah ikut serta
dalam perlombaan memperebutkan jabatan dan kekuasaan dalam sistem politik
Sistem Dajjal ini, seolah mereka lupa atau tidak peduli dengan pesan Nabishollallahu’alaih wa sallam :
إِنَّكُمْ سَتَحْرِصُونَ عَلَى الْإِمَارَةِ وَسَتَكُونُ نَدَامَةً
يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَنِعْمَ الْمُرْضِعَةُ وَبِئْسَتْ
الْفَاطِمَةُ
Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya kalian akan rakus
terhadap jabatan, padahal jabatan itu akan menjadi penyesalan di hari kiamat,
ia adalah seenak-enaknya penyusuan dan segetir-getirnya penyapihan."
(BUKHARI - 6615)
Demikianlah
gambaran badai fitnah yang menerpa ummat Islam di Akhir Zaman yang telah
diperingatkan oleh pemimpin kita Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa sallam. Dan kita yang
hidup di masa ini justeru menjadi saksi kebenaran berbagai prediksi beliau.
Semua rangkaian fitnah ini tidak terlepas dari berbagai makar dan rencana busuk
musuh Allah sekaligus musuh orang-orang beriman yaitu para syethan, baik dari
golongan jin maupun manusia. Dan apa yang khotib uraikan hanyalah sebagian
kecil dari makar tersebut mengingat bahwa kita hanya diberi kesanggupan untuk
mendeteksi gerak-gerik syethan golongan manusia.
Semoga
berbagai amaliah kita tahun ini mampu menjadikan kita ummat yang
benar-benar sabar menghadapi badai fitnah di Akhir Zaman sebagaimana disebutkan
oleh Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa sallam dalam haditsnya:
فَإِنَّ مِنْ وَرَائِكُمْ أَيَّامَ الصَّبْرِ الصَّبْرُ فِيهِ
مِثْلُ قَبْضٍ عَلَى الْجَمْرِ لِلْعَامِلِ
فِيهِمْ مِثْلُ أَجْرِ خَمْسِينَ رَجُلًا يَعْمَلُونَ مِثْلَ
عَمَلِهِ وَزَادَنِي غَيْرُهُ
قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَجْرُ خَمْسِينَ مِنْهُمْ قَالَ أَجْرُ
خَمْسِينَ مِنْكُمْ
Sesungguhnya
di belakang kalian akan ada hari-hari (yang kalian wajib) bersabar, sabar pada
saat itu seperti seseorang yang memegang bara api, dan orang yang beramal pada
saat itu pahalanya sebanding dengan lima puluh kali amalan orang yang beramal
seperti amalnya." Abu Tsa'labah bertanya, "Wahai Rasulullah, seperti
pahala lima puluh orang dari mereka?" beliau menjawab: "(Bahkan)
seperti pahala lima puluh orang dari kalian (para sahabat)." (ABUDAUD -
3778)
Dikutip dari berbagai sumber......
No comments:
Post a Comment